۞ Peristiwa ini memang benar terjadi di bulan Maret tahun 2001 dan bukanlah sebuah mimpi. Waktu itu aku sedang berada di kota Batu-Malang Jawa Timur. Di sana diri ini sedang berusaha menyembuhkan sakit karena ketergantungan terhadap narkotika jenis putaw, dengan obat yang berasal dari RSKO Fatmawati. Sesampainya di sana aku tinggal di rumah nenek Hj. Siti Aminah. Beliau adalah seorang yang sangat taat dalam beribadah, dan kalau tidak salah pada waktu itu beliau masih menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Organisasi Muslimah NU cabang Batu-Malang (sempat menjabat selama 32 tahun). Entah kenapa, di hari yang ke-dua berada di Malang, tiba-tiba saja perasaan ini menjadi sangat kalut. Menjelang maghrib hati begitu was-was tanpa tahu sebabnya. Aku sedang berada di kamar waktu itu dan saat itu kebetulan nenek sedang mengaji di ruang tamu. Lalu aku bergegas untuk menghampirinya, meminta beliau agar membacakan Surat Yasin, dan seingatku beliau langsung membacakannya. Hari sudah mulai gelap, tetapi hati dan pikiran ini belum juga tenang. Akhirnya tidak lama kemudian, pamanku yang tinggal tidak jauh, datang dan mengajak untuk bermalam dirumahnya. Sesampainya di rumah paman, hati ini tetap belum bisa tenang. Pikiran di dalam otak ini sangat kusut, dan tanpa sadar waktu telah menunjukkan pukul 12.00 malam. Paman sudah tertidur lelap dengan istrinya, sementara aku hanya duduk terdiam di ruang tamu dan tak tahu harus berbuat apa.
Saat memasuki di 1/3 malam yang terakhir, tiba-tiba saja di depanku sudah berdiri seorang pemuda yang sangat tampan, terlihat berwibawa, dan penuh kharisma. Kulit wajahnya begitu putih berseri, memancarkan aura ketenangan juga cahaya yang lembut, namun tidak di hiasi dengan jenggot sedikitpun. Dia mengenakan jubah sorban perpaduan warna putih dan biru berkilau lembut. Tinggi badannya kira-kira sekitar 170 cm. Dia berdiri dengan tenang sambil menatap teduh ke arahku, dan berjarak tepat 3 meter dari hadapanku. Setelah menatap, ia kemudian berjalan mendekat hingga berjarak 1 meter. Tidak ada sepatah kata yang keluar dari mulutnya, dan akupun hanya terdiam membisu. Lalu tidak lama kemudian dia langsung membalikkan badannya, melangkah pergi memasuki kamar tengah yang memang kosong. Aku bergegas berdiri mencoba tuk mengikutinya. Ketika aku berada di dalam kamar, ternyata ia sudah menghilang entah kemana. Kuperhatikan di sekeliling, dan terlihat di lantai ada sebuah SAJADAH menghampar, di samping sebuah tempat tidur. Aku merasa kalau sajadah itu memang sepertinya berhubungan dengan kedatangannya. Entah sajadah milik siapa, ataukah memang milik paman. Kalau kita melihat sajadah, pasti yang terpikir adalah sholat. Iya, sepertinya memang diingatkan agar melaksanakan SHOLAT.
Wallohu a'lam bishsawab, Engkaulah Dzat Yang Maha Ghaib_ﺍﷲ Al Baathin
۞ Aku bisa mengingat peristiwa ini kurang lebih setelah 3 bulan kemudian. Peristiwa ini berdekatan dengan Haul Bung Karno (100 th). Saat Haul tahun 2001, aku bersama teman-teman civitas akademis (aktivis GMNI komisariat UBK) pergi berangkat ke Blitar tuk berziarah ke makam Bung Karno. Kami menaiki kereta api dan berada disana selama kurang lebih 1 minggu. Entah saat di perjalanan menuju Blitar atau perjalanan pulang, aku sedikit lupa, tiba-tiba saja langsung teringat perihal kejadian datangnya sosok ghaib pemuda tersebut. Hal itu juga yang menjadi alasan kenapa diriku menampilkan gambar yang termuat di halaman depan Koran Media Indonesia 13-10-1999 di BLOG ini (aku mengenakan almamater UBK merah, sedang mengangkat bambu berlilitkan kalung tasbeh 99). Aku hanya ingin sekedar berbagi, semoga dapat menjadi kebaikan buat para pembacanya.
وَسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
۩۞۩ Ya ﺍﷲ , mohon ampunan jika hamba salah dalam penyampaian akan perihal peristiwa ini. Hamba semata-mata hanya ingin mengakui sifat Maha agung-Mu juga Maha Bijaksana-Mu, wahai Penguasa juga Pemelihara 'Arsy langit dan bumi. Aku hanya hamba yang penuh khilaf & kealpaan, hamba mohon, janganlah Kau berikan aku ujian berat seperti ujian yang telah engkau berikan kepada orang-orang sebelumku. Dan apabila semua yang mereka katakan itu benar, perkataan orang-orang yang alim lagi baik hati, yang telah kau pertemukan padaku saat aku masih dekat dengan dunia tanaman. Perihal tabir yang mereka buka tentang perkara ini (Beliau yang menganjurkan agar aku mau menjalankan segala perintah-Mu, menjauhi segala larangan-Mu. Yang menganjuran untuk sholat sunah tahajud dan berdzikir dengan Asma-Mu. Juga yang telah mengingatkan tentang kisah para Nabi, para Malaikat-Mu, dan para 9 wali yang dulu pernah ada di negeri ini. Hamba mohon Ya ﺍﷲ Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, yang selalu tahu saat selembar daun terjatuh ke tanah, yang mengetahui segala isi hati. Berikanlah keringanan dan kekuatan bagiku untuk dapat kembali meluruskan niat, agar sanggup melanjutkan langkah yang terhenti. Jauhkanlah hamba dari sifat takabur dan riya. Laa haula wa laa quwwata illa billahil'aliyyil'azhiem.
۞ Illa hadlorotin nabiyyil mushthofa shollallahu 'alaihi wasallam wa aalihi wa azwaajihi wa aulaadihi wa dzuriyyaatihi, Al Fatehah:
بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ ﴿١﴾ الحَمدُ لِلَّهِ رَبِّ العٰلَمينَ ﴿٢﴾ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ ﴿٣﴾ مٰلِكِ يَومِ الدّينِ ﴿٤﴾ إِيّاكَ نَعبُدُ وَإِيّاكَ نَستَعينُ ﴿٥﴾ اهدِنَا الصِّرٰطَ المُستَقيمَ ﴿٦﴾ صِرٰطَ الَّذينَ أَنعَمتَ عَلَيهِم غَيرِ المَغضوبِ عَلَيهِم وَلَا الضّالّينَ ﴿٧
Dengan segala kekurangan diri, tuntunlah hamba menuju ke cahaya kasih dan sayang-Mu yang kekal lagi abadi, Nur Ar rahman Ar rahiim. Robby ainny ala zikrika wa syukrika wa husni ibadatika. Aamiin Ya Rabb.